The Leader Who Had No Title: Seni Memimpin Tanpa Jabatan

3 min read

“Kesuksesan bukanlah fungsi dari ukuran gelar Anda, tetapi kekayaan kontribusi Anda”, Robin Sharma

Saya akan mereview buku menarik yang membicarakan tentang kepemimpinan berjudul The Leader Who Had No Title karya Robin Sharma. Bagi saya buku ini menarik karena mengajarkan bagaimana seseorang menjadi seorang leader meskipun tidak memiliki jabatan bahkan gelar – nampak sulit diterapkan di dunia birokrasi kita yang masih memandang kedudukan dan gelar. Menurut Saya meskipun sulit, tapi tidak mungkin.

Robin Sharma adalah seorang penulis roduktif serta konsultan perusahaan besar seperti Nike, Microsoft, IBM, HBS, dan FedEx. Bukunya yang terkenal diantaranya The Monk Who His Ferrari. Berikut nasehat dari Robin Sharma bagi seorang pemimpin yang saya ambil dari karyanya yang berjudul The Leader Who Had No Title yang dikemas dengan story telling yang apik.

1#. Empat Filosofi

Kisah berawal dari Blake Davis, seorang mantan veteran tentara Irak. Pengalaman yang buruk dalam kancah perang membuatnya trauma sehingga ia meutuskan untuk kembali menjadi seorang sipil dan bekerja di sebuah toko. Dalam perjalanannya, Blake bertemu dengan Tommy Flinn yang mengaku sebagai teman mendiang ayahnya. Tommy ingin memberi semangat kepada Blake untuk menjalani rutinitas dengan baik.

Tommy sejak dulu tak tertarik dengan jabatan apapun di perusahaan tempatnya bekerja, meskipun banyak tawaran yang datang. Blkae penasaran, apa yang membuat Tommy tak tertarik menjadi seorang pemimpin di perusahaanya. Tommy menjelaskan, semua orang dalam perusahaan bisa menjadi pemimpin, tanpa harus memiliki jabatan.

Jabatan membawa kekuatan, tapi kekuatan akan sirna begitu jabatan yang seorang sandang lenyap. Karena itu untuk berhasil, semua orang harus melihat diri mereka sebagai bagian tim kepemimpinan. Semua orang memiliki kemampuan dan potensi menjadi pemimpin – dan dalam level apapun, seseorang pada hekakatnya adalah pemimpin. Jadi filosoi pertama saya menyebutnya dengan kesadaran kepemimpinan. Tomy bukanlah seorang pemimpin secara strukturan, namun ia menyadari bahwa Tommy bagian dari sebuah kepemimpinan.

Kemudian kedua, bertahan pada masa sulit. Blake bertemu dengan Ty, seorang mantan juara dunia atlet dan pemilikm toko perlengkapan ski. Dengan pengalamannya sebagai atlet ski, Ty memberikan wawasan mendalam kepada Blake dalam melewati masa-masa sulit. Ketika seseorang mengalami banyak masalah, justru ia akan mendapat kesempatan untuk berkembang. Masa sulit itu nantinya akan membentuk sesorang dalam membangun karakter seorang pemimpin.

Ketiga, menjalin hubungan dengan orang lain. Jackson Chan mantan CEO sebuah perusahana besar yang setelah pensiun memuntuskan untuk menjadi pegawai Chan berhasil mengubah perpustakaan menjadi tempat yang nyaman bagi penunjung. Menurut Chan pemimpin yang sukses bukan hanya mempunyai kemampuan dalam bekerja cerdas, melainkan juga mampu menjalin hubungan yang baik dengan banyak orang, entah itu bawahan maupun teman sejawat.  

Keempat, menjadi pemimpin besar. Untuk bisa menjadi pemimpin besar, Anda harus bisa menjadi pemimpin diri sendiri. Menjadi pemimpin bagi diri sendiri membuat Anda harus banyak belajar

2#. Tetapkan Prinsip IMAGE

Terapkan 5 Prinsip IMAGE ini:

  • Innovation (Inovasi)
  • Mastery (menguasai)
  • Authecticity (autensk)
  • Guts (naluri)
  • Ethics (etika)

Prinsip IMAGE tersebut Anda harus menjadi seorang yang mampu membuat inovasi, kemudian jadilah mastery dengan cara menguasai dalam skill tertentu –saya menyebutkan dengan expert. Steve Martin berkata, “lakukan dengan sangat baik maka orang lain tidak akan meremehkan Anda”.

Kemudian jadilah diri sendiri atau dalam bahasa formal autentik. Menjadikan orang lan sebagai role model diperbolehkan, namun dengan batasan untuk tidak mengcopy seluruh template yang ada pada mereka.

Seorang pemimpin juga sangat disarankan untuk memilki naluri melihat peluang yang membentang di depan. Naluri sangat diperlukan dalam membangun sebuah organisasi agar bisa menjadi lebih baik. Naluri muncul ketika seseorang memiliki keberanian.

Reputasi Anda tidak cukup hanya di bangun dengan kapasitas (mastery), atau prestasi-prestasi inovasi yang Anda buat, namun juga etika. Etika bagaimana Anda menciptakan inovasi, mendapatkan jabatan serta bergaul dengan lingkungan sekitar.

Charlie Javice adalah CEO Frank, startup dalam bidang fintech yang berhasil menerima suntikan dana dari JP Morgan. Charlie mengalami ketenaran dalam waktu cepat hingga mendapatkan penghargaan Forbes 30 under 30.  Namun dalam sekejap, pamornya redup setelah JP Morgan menganggap wanita alumni sekolah bisnis terkenal dunia, Wharton tersebut melakukan penipuan.  

3#. Bertahan dengan SPARK

Akan Anda banyak tantangan yang akan dijumpai oleh seorang yang menuntut dia untuk bisa bertahan. Bertahan disaat yang sulit akan menjadikan seseorang pribadi yang kuat. Terapkan prinsip SPARK agar And abisa bertahan.

  • Speak with Cander (bicara terus terang)
  • Prioritize (tentukan prioritas)
  • Advertensity Breeds Oppurtunity (kesulitan melahirkan kesempatan)
  • Respon Versus React (respon versus reaksi)
  • Kudos to everyone (penghargaan untuk setiap orang)

Dari SPARK diatas dapat kita pahami jika seorang dalam berkomunikasi harus menerapkan prinsip keterusterangan (hindari juga berbicara berlebihan), tentukan prioritas dalam mengeksekusi setiap program, yakinkan kepada diri sendiri bahwa setiap kesulitan akan melahirkan peluang, perkuat respon dan hindari perilaku reaktif, dan beri penghargaan kepada siapa saja yang telah memberikan kontribusi atau melakukan kebaikan.

4#. Meningkatkan Relasi

Gunakan pendekatan HUMAN agar relasi Anda meningkat serta mendorong orang lain agar mereka mau membantu (support) Anda.pendekatan HUMAN tersebut terdiri dari : Helpfulness (tolong menolong); Understanding (memahami); Mingle (membaur); Amuse (gembira); dan Nutture (merawat).

“The best way to find joy in our lives or overcome struggle is with the help of others”, Simon Sinex

Jadilah seseorang yang memiliki sifat Helpfulness. Hakekatnya dengan membantu orang lain, maka Anda juga akan mendapatkan manfaat –yang tidak bisa diukur dengan materi sekalipun. Dengan membantu oran lain, Anda akan mendapatkan kebahagiaan.  

Selain itu bubungan akan terbangun jika Anda mau membaur dengan yang lain, meskipun Anda memiliki kedudukan. Penyakit kepemimpinan birokrasi adalah membangun tembok –akibatnya mereka memperluas jarak, tidak mendekatkan.

Saling memahami sangat diperlukan dalam menjaga hubungan relasi. Ini menuntut semua orang untuk menurunkan ego masing-masing. Kedekatan juga sangat dipengaruhi oleh impresi tampilan Anda. Ubah impresi sedih dengan kegembiraan, meskipun keadaan Anda sedang dalam keadaan tidak baik. Kegembiraan tidak hanya mempengaruhi sekeliling Anda, namun diri Anda sendiri. Terakhir merawat relasi. Memulai hbungan baik sangatlah mudah, yang sulit adalah menjaganya.

5#. Menjadi Pemimpin Besar

Jika Anda ingin menjadi pemimpin besar, terapkan Metode SHINE yang teridri dari:

  • See Clearly (lihat dengan seksama)
  • Health is wealth (kesehatan sangat bernilai)
  • Inspiration Matters (inspirasi penting)
  • Neglet Not Your Family (jangan abaikan keluargamu)
  • Elevate Your Lifestyle (tingkatkan gaya hidupmu)

See Clearly akan melihat sesuatu dengan jelas dan detil sehingga akan membantu setiap keputusan dibuat, kesehatan diperlukan untuk menyeimbangkan fisik, inspirasi merupakan dorongan agar Anda memiliki kekuatan yang natural (bukan dipaksakan), kemudian tingkatkan gaya hidupmu ke arah yang positif (bukan hedonis) serta jaga keluargamu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *