Bagaimana Mewujudkan Inovasi

“Rahasia perubahan adalah memfokuskan semua energi Anda, bukan untuk melawan yang lama, tetapi membangun yang baru.”

Socrates

Anda pasti mendengar kata “inovasi” menggema di mana-mana. Inovasi saat ini menjadi bagian yang tidak terelakan dari sebuah perubahan disemua lini pekerjaan dan bisnis.

Tidak hanya dalam dunia bisnis, roda inovasi menggelinding ke semua arah: ilmuwan, profesi pendidik, tenaga medis, aktivis sosial, hingga aparatur sipil negara (ASN).

Apa itu Inovasi

Menurut Theodore Henderson dari majalah Forbes, mendefinsikan inovasi sebagai pengenalan sesuatu yang baru atau berbeda serta tindakan inovasi mengarah pada pengenalan ide, perangkat, atau metode baru.

Arman hakim Nasution mendefinisikan sebagai kelanjutan dari sebuah penemuan (invention) dan kegiatan inovasi merupakan penciptaan nilai (creation of value) yang melibatkan peningkatan teknologi.

Definisi inovasi menggambarkan sesuatu yang (1) Baru, dan dapat (2) menciptakan nilai. Jadi sesuatu disebut inovasi jika ada keperbaharuan serta menyebarkan nilai pada orang lain.

Kapan Inovasi dibutuhkan?

Anda harus melakukan inovasi, jika Anda ingin:

  1. Membuat inovasi produk baru (produk)
  2. Menciptakan inovasi dalam pelayanan (service) kepada pelanggan/publik
  3. Menciptakan proses (process) baru dalam menghasilkan sebah produk atau layanan atau jasa lebih ekonomis.

Mengapa harus Inovasi


Inovasi sangat penting baik bagi sebuah corporate, institusi, birokrasi, maupun bagi lembaga nirlaba. Inovasi memberikan keunggulan kompetitif bagi sebuah organisasi, misal dalam mengembangkan produk unggul, menyebarluaskan pasar, menciptakan budaya kerja atau meningkatkan pelayanan.

Ketika sebuah insititusi memiliki budaya inovasi, dan tumbuh dalam sebuah komunitas internal, maka mereka akan dengan mudah menciptakan inovasi. 

Menciptakan inovasi tidak harus seperti perusahaan teknologi dunia,  “The Big Four”. Ketika Anda mampun menciptakan sebuah terobosan unik dalam meningkatkan pelayanan publik misalnya, itu sudah menjadi sebuah inovasi unggul.


Salman Khan melihat betapa sulitnya anak-anak di Amerika Serikat dalam mendapatkan video pembelajaran online, ia kemudian menciptakan sebuah platform yang menyediakan video pembelajaran interaktif bernama Khan Academy. Firma konsultan desan, IDEO membuat terobosan bagaimana warga menengah ke bawah mau menyimpan uang mereka di Bank.

Noushka Green, Senior business development manager WeWorks Labs, menjelaskan empat pentingnya Inovasi.

1.Menghadapi Potensi Gangguan

Inovasi bisnis akan mempertimbangkan ke mana arah pasa karena poensi pengganggu atau permintaan konsumen yang berubah. Bisnis menggunakan informasi itu untuk membuat perubahan startegi dan untuk menarik karyawan internal menjadi wirausaha. Perubahan mencakup pembuatan produk atau layanan.

2. Meningkatkan efisiensi

Inovasi bisnis mebuat proses bisnis yang ada menjadi lebih murah, lebih sedikit memakan waktu untuk diselesaikan, dan lebih berkelanjutan. Perubahan tersebut menghemat waktu dan memudahkan organisasi untuk beradaptasi dengan perubahan industri dengan kelincahan, yang dapat melindungi volatilitas dan resiko

3. Daya Tarik dan Retensi

Inovasi dalam menarik milenium dan gen Z yang ingin bekerja untuk perusahaan yang bergerak cepat dan digerakkan oleh misi yang mereka yakini memiliki masa depan yang cerah.

4. Persepsi Branding

Konsumen atau pengguna lebih bersedia untuk membeli dari perusahaan yang mereka anggap inovatif dan sadar sosial.

Lebih lanjut lagi, inovasi sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan suatu institusi atau organisasi serta produk atau layanan mereka tetap relevan dengan konteks waktu.

Thomas Lockwood dan Edgar Papke, dalam bukunya yang berjudul, “Innovation by Design” menuturkan dunia saat ini memasuki era kompleksitas. Sarana yang rumit dan interaksi memindahkan kita ke tempat dari mana kita mencari penyederhanaan. Manusia telah tiba di suatu tempat dari mana mereka berhenti sejenak dan merenungkan kompleksitas sistem organisasi yang telah diciptakan manusia. Inovasi harus hadir untuk menyelesaikan sistem yang kompleks dan menyederhanakan sedemikian rupa untuk memudahkan manusia.

“Inovasi membedakan antara pemimpin dan pengikut.”

Steve Jobs

Gagalnya Inovasi


Banyak sekali perusahaan melakukan inovasi, namun alih-alih bisa menghasilkan produk-layanan yang suistanable, yang terjadi adalah tertelan bumi. Berikut cerita kegagalan inovasi.

Blockbuster

Blockbuster didirikan di Dallas ada tahun 1985, dengan cepat mampu memasarkan produk persewaan DVD. Namun perusahaan gagal beradaptasi dengan kemajuan zaman hingga akhirnya digilas oleh Netflix –pada awalya mempunyai visi perusahaan yang sama dengan Blockbuster, namun mereka cepat sadar dan merubah bisnisnya menjadi layanan penyedia video streaming.

Segway

Segway adalah kendaraan roda dua listrik Amerika Serikat yang ditemukan oleh seorang engineer serta inventor ulung, Dean Kamen. Di awal tahun 2002, Segway datang dengan mimpi besar –merubah mobilisasi orang diseluruh dunia. Pendirinya memperirakan dapat menjual alat transportasi roda dua tersebut hingga 10.000 unit per minggu, dan perusahaan akan mampu melakukan penjualan S1 miliar lebih cepat dari sebelumnya dalam sejarah. Namun itu tidak terjadi. Perusahaan hanya mampu menjual kurang dari 10.000 unit dalam 2 tahun perttama.

Google Glass

Google pernah menciptakan kacamata pintar yang dilengkapi beberapa fitur unggulan serta navigasi web hands-free dan pencitraan peta. Produk tersbut bernama Google Glass. Sayangnya Google Glass gagal membujuk konsumen untuk membeli produk tersebut. Selain mahal –harga dibandrol $ 1.500 US, konsumen tidak membutuhkan kaca mata pintar tersebut.

Essential Phone

Andy Rubin, founder Android sekaligus mantan eksekutif Google mendirikan perusahaan bernama Essential Product. Perusahaan menciptakan Essential Phone yang dilengkapi aksesoris kamera 360. Perusahaan juga membuat prject kedua, GEM. Setelah itu membat Essential Home, speaker pintar. Sayangnya ketiga produk yang dikembangkan Rubin tidak satupun berhasil, alias ketiga-tiganya ditutup.

Theranos

Theranos adlaah salah satu ironi persahaan startup unicorn dalam bidang kesehatan. Perusahaan menawarkan teknologi diagnostik darah yang nampak akan merubah dunia. Perusahaan mencapai puncak reputasinya pada tahun 2013 setelah mencapai valuasi sebesar $ 10 miliar. Namun seketika runtuh pada tahun 2015-2016, karena perusahaan dituduh melakukan manipulasi hasil lab. Dan sang CEO,  Elizabeth Holmes mantan mahasiswa Stanford itu harus mendekam dibalik jeruji penjara.

Dari cerita di atas, serta gagalnya beberapa inovasi yang bertebaran di luar sana dapat kita ambil sebuah pelajaran, yakni:

Kebutuhan Pengguna

Ini adalah faktor utama. Inovasi gagal karena produk atau layanan dibuat tidak berdasarkan kebutuhan pengguna. Apa yang terjadi pada google glass, essential phone dan masih banyak lagi, adalah bukti nyata bagaimana pengguna (user) tidak terlibat dalam pembuatan produk. Menurut Clayton Christensen, ketika Anda meluncurkan produk baru, Anda harus menemukan kebutuhan yang belum terpenuhi, dan memposisikan produk baru untuk memenuhi kebtuhan yang belum terpenuhi itu lebih baik dari apapun.

Komitmen yang Kurang

Sebuah inovasi seringkali mengalami kegagalan di awal. Karena itu dibutuhkan sebuah ketekunan. Thomas Edison adalah contoh nyata bagaimana dia melakukan perobaan ribuan kali sebelum akhirnya bisa membuat produk spektakuler. Tanpa sebuah komitmen yang nyata, pengembangan inovasi Anda tidak akan memiliki landasan yang cukup untuk menjadi sukses.

Kurang Menghargai Setiap kemajuan

Seringkali seseorang ingin mencapai hal-hal yang besar, di saat yang sama melupakan (kemajuan) kecil. Katie D Velazco mengatakan, beberapa inovasi kecil, peningkatan bertahap akan membawa produk (dan organisasi Anda) ke depan dan yang lainnya akan menjadi sebuah inovasi besar, radikal, dan transformatif. Ia kemudian menyarankan agar Andamemfokuskan secara strategi dan memastikan banyak kemeangan “kecil’ –ini akan memberi organisasi Anda lebih banyak keinginan untuk mengupayakan hal yang lebih besar lagi.

Memprioritaskan Teknologi

Kesalahan terbesar dan berbahaya adalah pemikiran yang “mendewakan teknologi”. Teknologi memang memainkan peran besar dalam inovasi,kesalahannya banyak orang yang lebih memprioritaskan teknologi daripada tujuan sebesarnya di balik penggunaanya.

Scot Aparjian dalam majalah Forbes, mengatakan terkadang teknologi diperlukan dalam mencapai sebuah tujuan pengembangan produk atau layanan, tetapi tidak selalu. Menurutnya lagi, ada banyak cara mengembangkan solusi unik untuk masalah konsumen tanpa harus menggunakan teknologi tinggi.

Proses Inovasi


Bagaimana membangun inovasi?

Menciptakan inovasi dibutuhkan sebuah proses. Proses inovasi adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan mulai dari memahami konsep (inovasi) sampai menerapkannya.

Proses inovasi dibagi menjadi beberapa fase, menurut Tucker Marion, Profesor Sekolah bisnis D’Amore-McKim Norteastern University.

Langkah Satu: Penemuan

Fase penemuan adalah fase dimana institusi harus menghabiskan lebaih banyak waktu dan sumber daya untuk bekerja memahami pengguna, menghasilkan ide-ide (ideation), membuat prototipe, hingga uji coba (testing). Setelah uji coba kemudian didapatkan umpan balik.

Dari umpan balik tersebut bisa dipakai acuan untuk membangun Minimum Viable Product (MVP), sebuah versi produk yang paling sederhana dan menampilkan fungsionalitas inti. Dengan MVP, pengguna dapat memvisualisasikan lebih baik bagaimana produk dapat bekerja dan memberikan umpan balik awal yang bisa digunakan untuk melakukan iterasi.

Langkah Kedua: Pengembangan

Setelah melalui proses MVP, institusi dapat beralih ke fase dua, pengembangan. Dalam fase dua menurut Marion, institusi atau perusahaan dapat menghabiskan sumber daya (uang) untuk desain dan rekayasa. Ditunjang dengan tim yang terdistribusi, ekosistem inovasi, dan iterasi desain yang handal, proses pengembangan akan berjalan dengan cepat, dan tingkat kompleksitas serta kinerja produk meningkat.

Profesor Marion lebih lanjut mendorong sebanyak mungkin validasi da umpan balik di setiap tahap, karena akan menginspirasi tahap berikutnya.

“Semakin Anda melakukan iterasi, semakin mahal perubahan itu. Lebih efisien dan lebih murah untuk membuat perubahan di awal proses.”

Langkah Tiga: Komersialisasi

Pada fase ini Anda akan membawa produk atau layanan ke pasar. Saat melewati setiap fase, Anda akan menerima umpan balik pengguna atau pelanggan tambahan dan diperlukan secara teratur menyempurnakan penawaran.

Profesor Marion merekomendasikan perusahaan mengekplorasi produksi percontohan atau versi beta diperpanjang. Meski launching akan lebih lambat, strategi ini memberi tim lebih banyak waktu untuk memeriksa masalah apapun dan memungkinkan memperoleh informasi tentang penerimaan pasar.

Startegi Inovasi


Stategi inovasi adalah komitmen terhadap misi inovasi bersama dan serangkaian kegiatan terstruktur yang bertujuan mendukung pertumbuhan masa depan organisasi

Strategi inovasi memberi orang atau tim kerangka kerja untuk mengambil keputusan terkait dengan inovasi organisasi atau perusahaan, seperti:

  • Dibidang apa organisasi-perusahaan akan berinvestasi?
  • Berapa banyak yang akan diinvestaskan?
  • Kemampuan apa yang perlu dikembangkan untuk mendukung investasi?

Beberapa pertanyaan di atas merupakan keputusa jangka panjang. Saat merancang strategi inovasi, harus mempertimbangkan tujuan dan potensi perubahan selama beberapa tahun.

Strategi inovasi memberikan manfaat untuk:

  • Meningkatkan produk atau layanan yang sudah ada
  • Mengembangkan produk atau layanan baru
  • Mengoptimalkan pendapatan

Contoh Strategi Inovasi

Beberapa contoh strategi inovasi  di berbagai bidang:

Startbucks

Ketika budaya cafe melahirkan pop-up hipster dan toko-toko independen, CEO startbucks mengundang para manajer toko dari seluruh dunia untuk berkumpul bersama dalam sebuah konferensi guna mendesain ulang pengalaman kafe.

L’Orieal

L’Orieal adalah salah satu perusahaan ritel pertama yang menggunakan augmented reality (AR) dalam kampanye pemasaran mereka. Perusahaan bermitra dengan Perfect Corporation untuk mengintegrasikan produk makeup ke dalam aplikasi augmented reality YouCam Makeup. Melalui kampaye pemasaran inovatif ini, jutaa orang dapat menguji produk perusahaan secara virtual dan menemukan produk baru dari ponsel mereka.

Metode Inovasi


Ada banyak metode yang dipakai dalam mengembangkan inovasi. Metode yang paling simpel adalah ATM (amati, tiru, dan modifikasi), dan SCAMPER.

Namun saya akan memberikan pandangan metode lain, diantaranya adalah:

01#. Blue Ocean

Blue Ocean di ciptakan oleh Porfesor bisnis INSEAD Chan Kim dan Renee Mouborgne dalam buku mereka yang berjudul Blue Ocean Strategy: How to Create Uncontested Market Space and Mak the Competition Irrelevant (2005). Startegi Blue Ocean menekankan perusahaan untuk tidak memenangkan persaingan dengan cara melakukan strategi head to head dengan pesain.

02#. Business Model Canvas

Business Model Canvas (BMC) adalah strategi manajemen inovasi yang disusun untuk menjabarkan ide dan konsep sebuah bisnis ke dalam bentuk visual. Sederhananya, BMC kerangka manajemen untuk memudahkan dalam melihat gambaran ide bisnis dan cara merealisasinya dengan cepat. Metode ini diperkenalkan oleh Alexander osterwalder, seorang penulis dan entrepreneur asal Swiss.

03#. Learn Startup

Metode Lean Startup merekomendasikan proses desain berulang dari penawaran inovatif berdasarkan 3 langkah utama: pelajari, bangun, dan ukur. Metode ini diperkenalkan oleh Eric Reis.

04#. Design Methode

Metode Desain yang paling populer adalah konsep yang dibawakan oleh Profesor Vijay Kumar, Professor di School of Engineering & Applied Science University of Pennsylvania.  Vijay mengenalkan 7 mode proses desain inovasi:

Mode 1: Memahami Tujuan

Mode 2: Mengetahui konteks

Mode 3: Mengenal Masyarakat

Mode 4: Menyusun Gagasan

Mode 5: Mengeksplorasi Konsep

Mode 6: Menyusun Solusi

Mode 7: Merealisasikan Penawaran

05#. Design Sprint

Design Sprint adalah metodologi praktis yang digunakan untuk memvalidasi ide berdasarkan desain, uji coba, prototipe, dan kolaborasi. Design Sprint hanya dilakukan dengan waktu 5 hari dan 5 langkah. Design Sprint di populerkan oleh mantan karyawan Google Jake Knapp.

06#. Design Thinking

Design Thinking adalah proses untuk memecahkan masalah kreatif dengan memprioritaskan kebutuhan pengguna di atas segalanya. Tahapan Design Thinking diantaranya: emphaty, define, ideate, prototype, dan testing. Design Thinking dipopulerkan oleh perusahaan konsultan IDEO dan sekolah desain stanford d’school. Pendekatan ini semakin populer setelah Tim Brown menulis artikel tentang Design thinking di Harvard Business Review pada tahun 2008.  Pendekatan yang hampir mirip dengan DT adalah pendekatan Human Centered Design (HCD).

Terakhir, pertimbangkan 10 hal di bawah ini agar Anda bisa memulai serta menjaga ritme inovasi Anda.

  1. Ciptakan Budaya Inovasi
  2. Belajar dari kegagalan dan bangkit
  3. Bangun Creatif Confidence
  4. Terbuka untuk perubahan
  5. Jangan mengharapkan kesempurnaan
  6. Mulai dari User (pengguna) Anda
  7. Jangan bekerja sendiri, bangun kolaborasi
  8. Selalu minta umpan balik
  9. Buat prototipe, uji kemudian
  10. Lakukan iterasi

Nah Anda sudah membaca artikel inovasi ini. Sekarang rencanakan inovasi pertama Anda. Ada kesulitan, bisa bertanya kepada kami di sini.

Sumber gambar: turing.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *