Membuat website menggunakan WordPress cukup mudah dan populer karena WordPress adalah platform manajemen konten (CMS) yang ramah pengguna. CMS diterjemahkan menjadi “Sistem Manajemen Konten.” CMS adalah perangkat lunak yang dirancang untuk memudahkan pembuatan, pengelolaan, dan pengeditan konten pada suatu situs web tanpa memerlukan pengetahuan teknis yang mendalam tentang pengkodean web.
Dengan menggunakan CMS, pengguna dapat dengan mudah mengelola teks, gambar, video, dan elemen-elemen lainnya dalam suatu situs web. CMS memungkinkan pengguna yang tidak memiliki latar belakang teknis atau keahlian pengembangan web, seperti bahasa pemrograman untuk mengelola dan memperbarui konten situs mereka dengan antarmuka yang ramah pengguna.
Beberapa contoh CMS yang populer selain WordPress, adalah: Joomla, Drupal, prestashop dan magento. Setiap CMS memiliki fitur dan kegunaan masing-masing, dan pemilihan CMS seringkali tergantung pada kebutuhan spesifik pengguna atau organisasi yang mengelola situs web.
Saya akan memaparkan panduan mengenal dan bagaimana menggunakan CMS WordPress bagi pemula.
Time Line WordPress
WordPress mendapatkan popularitas yang tinggi. Tidak lengkap jika kita tidak melihat bagaimana CMS ini memulainya di bawah tangan dingin Matt Mullenweg.

Berikut adalah sejarah singkat WordPress:
Fase Awal 2003
WordPress pertama kali diluncurkan pada 27 Mei 2003 oleh Matt Mullenweg dan Mike Little. Awalnya, WordPress merupakan hasil dari side project b2/cafelog, yang merupakan CMS sederhana pada waktu itu.
Fase Versi Pertama WordPress
Versi pertama WordPress, yaitu WordPress 1.0, dirilis pada Januari 2004. Dalam waktu singkat, WordPress mulai menarik perhatian komunitas pengembang dan pengguna.
Features awal WordPress 1.0
- Search engine friendly permalinks (using mod_rewrite)
- Multiple categories
- Much simpler installer
- Comment moderation
- XFN support
- Atom support
- Edit this page/comment links
- Trackback on edit
- Attach XML URIs to links
- Movable Type import
- Textpattern import
Fase Pertumbuhan dan Perkembangan
WordPress terus berkembang dan menjadi salah satu CMS paling populer di dunia. Pada tahun 2005, WordPress 1.5 diluncurkan dengan fitur-fitur baru termasuk tema dan plugin. Kemudian, WordPress 2.0 dirilis pada tahun 2005, membawa perubahan signifikan pada arsitektur dan antarmuka. WordPress terus bertumbuh hingga tahun 2010.
Plugin merupakan tambahan perangkat lunak yang dapat diintegrasikan ke dalam aplikasi atau platform yang sudah ada untuk menambahkan fungsionalitas atau fitur tambahan. Dalam konteks WordPress atau CMS lainnya, plugin adalah modul atau ekstensi yang dapat diinstal dan diaktifkan untuk memperluas kemampuan inti dari sistem manajemen konten tersebut
Dalam WordPress, misalnya, plugin memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan dan memperluas fungsionalitas situs web mereka tanpa harus menyentuh kode sumber inti WordPress
Fase Integrasi Tema dan Plugin
Pada dasawarsa 2010-an, WordPress semakin dikenal karena kemampuannya untuk diubah tampilannya melalui tema dan diperluas fungsionalitasnya melalui plugin. Ini memberikan fleksibilitas yang besar kepada pengguna untuk menyesuaikan situs mereka sesuai kebutuhan.
Fase Gutenberg
Pada tahun 2018, WordPress 5.0 diperkenalkan dengan editor blok yang disebut Gutenberg. Gutenberg membawa perubahan besar dalam cara pengguna membuat dan mengelola konten dengan memperkenalkan konsep blok untuk mengatur elemen-elemen di halaman atau posting.
Gutenberg adalah editor konten visual yang terintegrasi di dalam WordPress, dan diperkenalkan pada versi WordPress 5.0 yang dirilis pada tahun 2018. Nama “Gutenberg” diambil dari Johannes Gutenberg, pencipta mesin cetak movable type, yang memiliki peran besar dalam revolusi percetakan.
Gutenberg merubah cara pengguna membuat dan mengedit konten di WordPress dengan memperkenalkan konsep blok. Blok adalah unit dasar yang dapat digunakan untuk membangun konten, seperti teks, gambar, video, daftar, tabel, dan banyak lagi. Dengan menggabungkan blok-blok ini, pengguna dapat dengan mudah membuat dan mengelola tata letak halaman mereka tanpa harus bergantung pada pengetahuan teknis atau menggunakan shortcode.
WordPress Saat ini
Hingga saat pemotongan pengetahuan saya pada Januari 2022, WordPress terus menjadi CMS yang dominan di web. Dengan ribuan tema dan plugin, serta dukungan komunitas yang besar, WordPress digunakan oleh jutaan situs web di seluruh dunia, mulai dari blog pribadi hingga situs web perusahaan besar.
WordPress terus berkembang dan mengalami pembaruan secara berkala untuk mengikuti tren teknologi web dan memenuhi kebutuhan penggunanya.
WordPress.com dan WordPress.org

WordPress.org dan WordPress.com dan WordPress.org adalah dua jenis platform yang berbeda. Hosting adalah perbedaan utama yang bisa terlihat dengan jelas pada WordPress.com dan WordPress.org.
Hosting
WordPress.org adalah website yang menjadi rumah bagi Sistem Manajemen Konten (CMS) terpopuler, yaitu ‘WordPress’ WordPress.com, biasanya orang-orang akan mengacu pada WordPress yang merupakan layanan blogging dan dijalankan oleh Automattic (termasuk juga WordPress.org). WordPress.com adalah versi custom dari software WordPress yang dapat dengan mudah dioperasikan serta tidak perlu diinstall terlebih dulu di komputer
Singkatnya, perbedaan WordPress.com dan WordPress.org terletak pada hosting dan domainnya, di mana WordPress.com menyediakan hosting dan domain gratis (nama.wordpress.com), sedangkan WordPress.org adalah platform yang bisa diatur sesuai keinginan Anda.
WordPress.org mengacu pada self-hosted WordPress karena untuk menggunakan platform ini, Anda harus menginstallnya di server. Namun Kini banyak provider web hosting yang menyediakan one-click installation untuk menginstall WordPress tanpa perlu menunggu waktu lama. Selain itu, dengan adanya layanan tersebut, Anda tidak perlu menguasai berbagai hal teknis untuk menginstall dan menjalankan situs WordPress.
Sebaliknya, WordPress.com menghadirkan layanan untuk software blogging. Anda diwajibkan untuk memilih dari sekian banyak paket yang ditawarkan – termasuk versi gratis – dan setelahnya, Anda bisa fokus dalam membuat blog atau website tanpa harus menginstall dan membeli hosting terlebih dulu.
Domain
WordPress.com mempunyai keterbatan. Salah satunya penentuan ekstensi domain. Jika menggunakan layanan gratis WordPress.com, ekstensi domain Anda otomatis menjadi www.nama.wordpress.com.
Jika Anda ingin mempunyai website atau blog dengan ekstensi domain yang variatif, platform WordPress.org solusinya. Dengan menggunakan WordPress.org, Anda bisa memilih domain apapun yang Anda inginkan. Anda bisa menggunakan ekstensi domain populer seperti .com, .co.id, .net, .id hingga .bizz. Selain itu Anda juga bisa menggunakan domain-domain unik seperti .online, .website, .store, .site, .ai, .desain, atau .tech.
Namun Anda harus membeli ekstensi domain tersebut dari penyedia domain. Website atau blog Anda lebih terlihat profesional dengan domain sendiri dibandingkan domain gratisan yang disediakan oleh wordpress.com
Biaya
Ketika menggunakan WordPress.com, Anda tidak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun karena fasilitas hosting dan domain sudah disediakan oleh WordPress. Akan tetapi, WordPress.com mempunyai berbagai batasan untuk layanan gratisnya. Sehingga Anda harus membayar untuk menggunakan fasilitas-fasilitas tersebut, tentunya melalui WordPress.org
Fitur dan Kustomisasi
Wordprees.com dan org menyediakan theme gratis yang bisa dikustom. Namun tidak semua theme gratis, terdapat berbayar. Sedangkan untuk fasilitas plugin wordpress.com sangat terbatas, sedangkan WordPress.org menyediakan plugin dengan jumlah banyak. Jadi Di WordPress.com, opsi kustomisasi yang ditawarkan serba terbatas. Karena itulah, untuk perbandingan WordPress.com vs WordPress.org, WordPress.org lebih unggul.
Kelebihan WordPress
WordPress merupakan platform manajemen konten (Content Management System atau CMS) yang sangat populer dan banyak digunakan oleh jutaan situs web di seluruh dunia.
Mengapa jutaan orang diseluruh dunia memakai WordPress? Menurut saya berikut beberapa kelebihan WordPress:
Mudah Digunakan
WordPress (baik wordpress.com maupun wordpress.org) didesain agar mudah digunakan, bahkan oleh orang yang tidak memiliki latar belakang teknis seperti coding. Antarmuka pengguna yang intuitif memungkinkan pengguna untuk membuat dan mengelola konten dengan cepat.
Fleksibilitas dan Kustomisasi
WordPress menyediakan banyak tema dan plugin yang memungkinkan pengguna untuk dengan mudah mengubah tata letak dan fungsionalitas situs web mereka. Ini memungkinkan adanya keberagaman tampilan dan fitur.
Komunitas Besar
Karena popularitasnya, WordPress memiliki komunitas yang besar. Ini berarti ada banyak tutorial, forum diskusi, dan sumber daya lainnya yang dapat membantu pengguna baru atau berpengalaman dalam mengatasi masalah atau memahami fitur baru.
SEO-Friendly
WordPress memiliki struktur yang ramah mesin pencari (SEO-friendly) secara bawaan. Dengan menggunakan plugin SEO yang populer seperti Yoast SEO, All in SEO, Rank Math, sehingga pengguna dapat dengan mudah mengoptimalkan situs web mereka untuk mesin pencari.
Update dan Keamanan
WordPress secara teratur diperbarui untuk meningkatkan kinerja dan keamanan. Selain itu, ada banyak plugin keamanan yang tersedia untuk membantu melindungi situs web dari ancaman keamanan, salah satu plugin tersebut adalah Wordfence Plugin Security WordPress.
Responsif dan Mobile-Friendly
Sebagian besar tema WordPress dibangun dengan desain responsif, artinya situs web akan terlihat baik dan berfungsi dengan baik pada perangkat seluler dan tablet.
Kompatibilitas
WordPress dapat diintegrasikan dengan berbagai macam layanan dan aplikasi pihak ketiga. Ini memungkinkan pengguna untuk menyematkan berbagai fungsi dan alat eksternal ke dalam situs web mereka.
Media Management yang Efisien
WordPress memiliki sistem manajemen media yang memungkinkan pengguna untuk dengan mudah mengunggah, menyusun, dan menyematkan gambar, video, dan file multimedia lainnya ke dalam konten mereka.
Pembaruan Konten yang Mudah
Pengguna dapat memperbarui dan mengelola konten situs web mereka dengan cepat tanpa memerlukan pengetahuan khusus tentang pengkodean.
Open Source dan Gratis
WordPress bersifat open source, artinya kode sumbernya dapat diakses dan dimodifikasi oleh siapa saja. Selain itu, pengguna dapat mengunduh dan menggunakan WordPress secara gratis.
Menggunakan WordPress
Bagaimana memulai WordPress? Sekali lagi Anda tidak perlu ribet untuk memulai WordPress dengan self hosted karena banyak perusahaan yang menyediakan buil in otomatis kepada pengguna.
Dalam hal ini kami akan menunjukan kepada Anda.
Berikut langkah-langkah umum untuk membuat website menggunakan WordPress:
1.Dapatkan Domain dan Hosting
Beli domain (alamat website) dari registrasi domain dan penyedia hosting web seperti GoDaddy, idcloudhost, hostinger, jagoanhosting atau lainnya. Daftar untuk mendapatkan paket hosting.
2.Instal WordPress
Banyak penyedia hosting menawarkan instalasi WordPress otomatis. Cek panduan hosting atau instal manual jika diperlukan. Jika menggunakan penyedia hosting yang mendukung instalasi satu-klik, biasanya ada opsi di dasbor hosting untuk menginstal WordPress.
3. Login ke Dasbor WordPress

Setelah instalasi selesai, Anda dapat masuk ke dasbor WordPress dengan mengakses yourdomain.com/wp-admin dan masukkan informasi login yang telah Anda buat.
4.Pilih Tema (Theme)

Di dalam dasbor WordPress, pilih menu “Appearance” dan kemudian “Themes”. Pilih tema yang sesuai dengan kebutuhan dan selera Anda. Anda dapat mencari tema gratis atau membeli tema premium. WordPress.org menyediakan berbagai tema gratis.
5.Tambahkan Konten

Tambahkan halaman dan posting. Halaman biasanya digunakan untuk konten statis seperti halaman beranda, tentang kami, dan kontak. Posting biasanya digunakan untuk konten yang diperbarui secara teratur. Gunakan menu “Pages” dan “Posts” di dasbor WordPress untuk menambahkan dan mengelola konten.
6. Pasang Plugin

Pilih menu “Plugins” untuk menambahkan fungsionalitas tambahan. Contoh plugin termasuk SEO, formulir kontak, keamanan, dan lainnya. Install plugin yang dibutuhkan dan konfigurasikan sesuai kebutuhan. Ingat sesuai dengan kebutuhan ya
7.Atur Menu Navigasi
Pilih menu “Appearance” dan kemudian “Menus” untuk mengatur menu navigasi Anda. Tambahkan halaman atau tautan kustom ke menu navigasi. Sebelum mengkustom navigasi sebagainya Anda mendesain web seperti apa yang ingin Anda tampilkan.
8.Widget dan Sidebars

Gunakan widget untuk menambahkan elemen seperti daftar kategori, arsip, atau formulir ke area sidebar atau footer. Pilih menu “Appearance” dan kemudian “Widgets” untuk mengelola widget. Pilih widget sesuai dengan kebutuhan.
9.Optimalkan SEO
Install plugin SEO seperti Yoast SEO untuk membantu mengoptimalkan website Anda untuk mesin pencari. Jika perlu Anda harus mempelajari ilmu tentang SEO
10.Uji dan Perbarui
Lakukan uji coba untuk memastikan bahwa semua fungsi dan tampilan website berjalan dengan baik. Perbarui konten secara berkala dan pastikan bahwa tema, plugin, dan WordPress inti tetap diperbarui.
Itulah panduan umum untuk membuat website menggunakan WordPress. Selamat mencoba!